Senin, 31 Oktober 2011

TUGAS PTI (Pengantar Teknologi Informasi)


SOAL :
1.    1010111011012  =
2.    101011101101=
3.    77318  =
4.    77318  =
5.    77318  =


JAWABAN.

1.    101011101101= 53558
2.    1010111011012 =1010   1110  110116
                                A        E          D
3.    77318                   = 111  111  011  0012
4.    7731                 =  1111  1101  1001 
                                 = F P 9
5.    77318                         = 7x83+7x82+3x81+1x80
                                        =  3584+448+24+1
                                            = 407510         
 


       
         

Rabu, 26 Oktober 2011

Cara mengkonversikan bilangan binary ke octal


 disini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengkonversikan bilangan biner ke bilangan octal..
pertama kita harus tahu , apa sih yang di maksud dengan  

  • Sistem Bilangan Biner ? 
    • dlm 1 byte terdapat berapa bit ?
      disini kita akan membahas pertanyaan - pertanyaan tersebut...

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan olehGottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktalatau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.


20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst

Perhitungan

DesimalBiner (8 bit)
00000 0000
10000 0001
20000 0010
30000 0011
40000 0100
50000 0101
60000 0110
70000 0111
80000 1000
90000 1001
100000 1010
110000 1011
120000 1100
130000 1101
140000 1110
150000 1111
160001 0000
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner
desimal = 10.
berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

Rabu, 05 Oktober 2011

Sains & Teknologi

Sampah IT Masih Jadi Masalah Lingkungan

Belum dikeluarkannya PP sedangkan UU-nya sudah hadir, menyebabkan adanya tarik ulur.

Senin, 3 Oktober 2011, 17:35 WIB
Muhammad Firman
Belum dikeluarkannya PP sedangkan UUnya sudah hadir, menyebabkan adanya tarik ulur antara pemerintah dengan pengusaha tentang aturan tersebut. (goodcleantech.com)
VIVAnews - Sampah information technology (IT), seperti sampah produk komputer, handphone dan lainnya belum dapat didaur ulang sehingga menjadi permasalahan lingkungan tersendiri.

Padahal, sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) untuk melaksanakan UU No 18/2007 tentang Pengelolaan Sampah agar limbah produk IT (Information Technology) yang menyebutkan bahwa mengolah dan mendaur ulang menjadi tanggungjawab produsen.

Namun demikian, hingga saat ini UU tersebut belum dapat dilaksanakan secara baik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Deputi Urusan Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan pada Kementerian Lingkungan Hidup, Basuki Widodo Wahyuni Sambodo, mewakili Menteri Lingkungan Hidup, pada Seminar Nasional Green IT Di Jogja Expo Center, 3 Oktober 2011.

“Sampai saat ini, sampah produk IT seperti handphone, komputer, dan lainnya masih sulit didaur ulang dan telah menjadi permasalahan lingkungan,” ucap Basuki. “Untuk itu, sebelum semuanya terlanjur parah maka perlu segera ada aturan yang jelas,” ucapnya.

Dengan banyaknya limbah IT, kata Basuki, maka sangat perlu adanya PP yang menjabarkan bagaimana pengelolaan sampahnya.

Basuki menyebutkan, belum dikeluarkannya PP sedangkan UU-nya telah ada yaitu UU No 18/2007 tentang Pengelolaan Sampah menyebabkan adanya  tarik ulur antara pemerintah dengan pengusaha tentang aturan tersebut. "Belum adanya PP itu lah yang menyebabkan hingga saat ini masih terjadi tarik ulur tanggung jawab pengelolaan sampah IT," ucapnya.

Lebih lanjut, Basuki menyatakan, permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh perkembangan IT ini juga terjadi bersama dengan munculnya kondisi pemborosan energi dan pengolahan sumber daya alam (SDA) bahan baku pembuatan produk IT.

"Karena pengelolaan limbah IT masih tarik ulur, itu juga berdampak pada pemborosan bahan baku pembuatan IT," sebut Basuki.

Sementara itu, Sutiono Gunadi, General Manager PT Teknotama Lingkungan Internusa (EcoStar Group), yang merupakan perusahaan pengolah limbah IT mengatakan, perlakuan terhadap sampah elektronik yang sudah tidak terpakai atau e-waste tidak bisa seperti sampah pada umumnya.

Alasannya, sampah tersebut termasuk kategori Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) karena produk elektronika mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, kadmium, arsenik dan sebagainya.

"Pengolahannya tidak boleh hanya dengan pembakaran di tempat terbuka, karena akan berbahaya bagi manusia," ucap Sutiono. (eh)
Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta
• VIVAnews.com

TUGAS PTI ( P. TEKNOLOGI INFORMASI )


PROFILE Centerpoint Technologies

KATA PENGANTAR
Perkembangan jaman telah membawa kita ke dunia yang lebih maju dimana kita mampu menyebarkan maupun memperoleh informasi dengan cepat, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi Internet adalah jawaban dari revolusi teknologi informasi yang makin berkembang pesat pada era ini. Keadaan ini telah menuntut kita untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi secara cepat dan tepat.
Centerpoint Technologies adalah sebuah perusahaan yang didirikan di Jakarta pada tahun 2006. Centerpoint Technologies adalah sebuah Perusahaan  yang akan membantu meningkatkan produktivitas kerja anda. Dalam perjalanan usahanya, Centerpoint Technologies telah Bekerja sama dengan beberapa Perusahaan Nasional Maupun Instansi Pemerintahan, dalam Bidang IT yaitu dibidang Software, Hardware, System dan Pemeliharaan.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, Centerpoint Technologies yang didukung oleh tenaga-tenaga professional yang berkualitas akan memberikan solusi dan pelayanan total dalam menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi customer / client, khususnya di bidang Teknologi Informasi (IT).
Centerpoint Technologies diharapkan akan menjadi wadah bagi para professional muda untuk memberikan sumbangsihnya kepada bangsa Indonesia khususnya dan dunia Usaha pada umumnya.
LINGKUP LAYANAN
Centerpoint Technologies dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan IT, antara lain servis dan maintenance komputer, instalasi komputer, install new program, instalasi networking / jaringan dan juga pengadaan komputer.
Ruang lingkup usaha kami yaitu:
  1. Web Design dan Web Hosting
  2. Networking Maintenence and Installation
  3. Maintenance Support and Services (Outsourcing IT Maintenance)
  4. Hardware and Software Computer Procurement
Perusahaan kami telah dan sedang menggalakkan implementasi IT di segala bidang pekerjaan baik institusi pemerintahan ataupun swasta, seperti : institusi pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, Mabes Polri, Mabes TNI, institusi pendidikan, transportasi, kedokteran dan bidang usaha lainnya. Di masa era globalisasi sekarang ini sistem komputerisasi yang efisien waktu dan biaya sangat dibutuhkan bagi dunia usaha. Untuk itu perkembangan teknologi informasi selalu berwawasan pada kebutuhan saat ini dan masa depan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by 53MP4K CYBER - Premium Blogger Themes | Vb'zhea14